Asosiasi Perusahaan dan Konsultan Telematika Indonesia

Memuat...

Jumat, 10 Maret 2017

Transportasi Online, Disuka Tapi Dibenci

JAKARTA, ASPEKTI- Transportasi merupakan salah satu sarana vital penduduk Bumi yang selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk memenuhi segala kebutuhannya, termasuk dalam hal pekerjaan.

Perkembangan teknologi komunikasi yang cukup pesat dewasa ini telah mendorong munculnya bisnis transportasi dengan layanan yang lebih modern. Salah satunya adalah layanan jasa transportasi online seperti yang dioperatori Go-jek Indonesia, Grab dan Uber

Ditinjau dari segi peran dan fungsi, layanan transportasi online dengan layanan transportasi konvensional sama saja, namun teknologi yang digunakan layanan transportasi online membuatnya terasa lebih istimewa dan lebih unggul. Setidaknya, layanan transportasi online dapat diorder darimana pun posisi konsumen berada, sehingga tak perlu repot-repot ke pangkalan seperti ketika ingin naik ojek konvensional.

Selain itu, teknologi yang digunakan dan layanan yang prima membuat layanan transportasi online dianggap dapat menjadi solusi bagi masalah kemacetan di kota-kota dimana layanan ini beroperasi, termasuk Jakarta, dan menjadi solusi atas ketakutan masyarakat terhadap keamanan transportasi umum yang hingga kini masih menjadi momok, karena driver layanan ini dapat diidentifikasi.

Namun demikian, kemunculan layanan transportasi online bukan tanpa masalah, karena kemunculannya memukul pemasukan pengemudi transportasi konvensional, khususnya ojek dan angkutan kota (Angkot) yang menyasar pasar menengah ke bawah.

Pada Rabu (8/3/2017) malam, ribuan pengemudi ojek online bentrok dengan ribuan pengemudi angkot konvensional di Kota Tangerang, Banten, karena pengemudi konvensional telah merasakan betul dampak maraknya ojek online. Bentrok ini mengakibatkan tiga orang luka.

Bentrokan serupa juga pernah terjadi di kota-kota lain, termasuk Jakarta dan Bandung.

Manajemen Grab mengaku menyesalkan kejadian ini.

“Keselamatan seluruh mitra pengemudi, penumpang, dan masyarakat merupakan prioritas utama kami. Kami mendukung segala upaya pemerintah kota dan aparat keamanan untuk membuat situasi kembali kondusif,” kata Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab seperti dilansir Tribunnews, Kamis (9/3/2017).

Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Grab meminta para driver-nya menghindari provokasi dan meminta mereka untuk tidak beroperasi di area-area yang menjadi lahan utama pengemudi konvensional.

Muhamad Ismail, CEO PT Zahir Internasional, mengatakan, saat ini teknologi bukan lagi sebagai pelengkap bisnis, tetapi sudah menjadi urat nadi sebuah bisnis, termasuk di dalamnya software akuntansi.

"Teknologi menjadi begitu penting saat ini, karena teknologi harus menjadi pondasi inovasi oleh suatu perusahaan. Mulai dari inovasi produk, layanan maupun model bisnis," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Ia mencontohkan, perkembangan teknologi pada layanan ojek. Meski jenis transportasi itu telah ada sejak puluhan tahun lalu, namun menjadi sangat luar biasa ketika pondasinya menggunakan teknologi. 

"Ojek online saat ini menjadi fenomenal, dengan adanya teknologi, jadilah produk yang luar biasa," tuturnya.

Tak pelak, dengan munculnya fenomena ini, semua stake holder mau tak mau harus sigap menyikapinya dengan secara tepat dan bijaksana, karena laju teknologi memang tak dapat dibendung, dan Indonesia sebagai sebuah negara, mau tak mau, suka atau tidak suka, harus mengikuti ritme pergerakan laju teknologi tersebut.

Bentrok yang terjadi antara pengemudi layanan transportasi umum dengan layanan transportasi umum membuktikan adanya ketidaksiapan di kalangan stakeholer, terutama kalangan pengemudi konvensional, dalam menyikapi dan mengantisipasi munculnya fenomena transportasi online.

Jika bentrok tak dapat diredam, dikhawtirkan akan berkepanjangan. Apalagi karena tarif transportasi online lebih murah dibanding yang konvensional, dan perusahaan penyedia jasa layanannya pun telah melebarkan sayap dengan juga melayani jasa kurir untuk penghantaran barang, layanan pemesanan makanan, dan layanan Shopping atau layanan untuk membelikan barang-barang kebutuhan konsumen dari toko-toko yang diinginkan, seperti Indomaret, Alfamart, Giant, dan lain-lain. (man)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terpopuler

Arsip

Pageview